Memulai Usaha Ternak Lele Dengan Kolam Terpal Bulat Sederhana
Beternak
ikan lele saat ini sudah bisa mulai dijalankan dengan biaya modal awal yang
cukup terjangkau namun menjanjikan penghasilan yang tidak sedikit. Keterbatasan
luas lahan untuk area kolam sudah bukan lagi masalah karena budidaya ikan lele
dapat dilakukan di dalam kolam sederhana dengan media terpal. Terlebih jika
usaha ternak lele ini merupakan usaha eksperimen anda, maka penggunaan kolam
terpal lebih dianjurkan.
Bila
dibandingkan dengan kolam tanah atau kolam tembok, menggunakan kolam terpal
memiliki nilai lebih antara lain:
1.
Proses pembuatannya lebih menghemat waktu dan tenaga
2.
Meminimalisir resiko terserang hama dari tanah
3.
Lebih menghemat air karena air kolam tidak terserap ke dalam tanah
4.
Memudahkan perawatan dan pemeliharaan kolam
5.
Penyebaran benih dan proses memanen lele lebih mudah
6.
Lebih ramah lingkungan, terutama dengan sistem bioflok
JENIS KOLAM TERPAL
Ada dua pilihan bentuk kolam terpal yang umumnya digunakan peternak ikan, yaitu:
Dengan
diameter kolam antara 1-2 meter dan ketinggian kolam 50-120cm, anda bisa
menebar 50 sampai dengan 400 benih lele per meter kubik. Namun untuk kepadatan
tebar benih yang lebih tinggi misalnya lebih dari 1000 ekor, maka sebaiknya
menggunakan kolam terpal bulat dengan diameter 4 atau 5 meter.
Jika
anda membuat lebih dari 1 kolam terpal bulat untuk budidaya lele, sebaiknya
tempatkan kolam-kolam tersebut tidak terlalu berdekatan. Kerangka kolam terpal
bulat pun harus dibuat sekuat mungkin agar tidak mudah bergeser.
Untuk
kolam eksperimen budidaya lele, sebaiknya membuat kolam terpal persegi dengan
ukuran 2x3 meter. Agar menghemat lahan, lebih dari 1 kolam persegi bisa dibuat
berdempetan atau satu dinding untuk dua kolam.
Untuk
budidaya ikan lele dalam kolam terpal, ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan, antara lain:
1.
Ketinggian kolam yang ideal untuk pembesaran ikan lele dalam kolam terpal
adalah sekitar 1 – 1,5 meter.
2.
Lakukan pemupukan kolam selama beberapa hari sebelum benih lele ditebar, agar
lumut, jentik, plankton, atau mikroorganisme positif lainnya bisa tumbuh untuk
pakan alami ikan lele.
3.
Sekitar dua sampai tiga hari setelah benih ikan lele ditebar, anda bisa
memberikan pakan lele, tidak lebih dari dua kali sehari, berupa tepung ikan,
bungkil kacang kedelai, kacang hijau, tepung darah, dan dedak yang sudah
dihaluskan. Bisa juga menambahkan pelet instan yang mengandung vitamin dan
mineral.
4.
Agar lebih ramah lingkungan dan lele lebih sehat, berikan pakan alami berupa
pakan azolla.
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN KOLAM TERPAL
Menggunakan
kolam terpal bulat untuk budidaya lele ternyata lebih banyak diminati peternak.
Nah, inilah sejumlah kelebihan kolam terpal bulat untuk budidaya lele:
1.
Saluran pembuangan bisa dibuat mengerucut tepat di bagian tengah kolam,
sehingga air dalam kolam terpal lebih bersih dan pertumbuhan lele lebih sehat.
2.
Bisa diterapkan sistem bioflok untuk kepadatan tebar benih diatas 1500 ekor per
meter kubik dengan hasil panen mencapai 600kg per kolam.
3.
Menekan biaya pengeluaran pakan instan jika beternak lele kolam terpal bundar
dengan sistem bioflok karena bakteri pengelola limbah di dalam kolam mengubah
limbah menjadi pakan alami lele.
4.
Air bisa berputar merata ke seluruh kolam bundar
5.
Lebih ramah lingkungan dengan menerapkan sistem bioflok karena limbah kolam
telah diolah bakteri pembentuk flok yang akan menjadi pakan alami ikan lele.
Baca Juga: Harga Kolam Terpal Bulat
Artikel ini juga berisi informasi tentang; harga kolam lele bioflok bundar fiber & cara membuat kolam lele bundar dari bis beton
Baca Juga: Harga Kolam Terpal Bulat
Artikel ini juga berisi informasi tentang; harga kolam lele bioflok bundar fiber & cara membuat kolam lele bundar dari bis beton
Tidak ada komentar:
Posting Komentar